Motivasi utama seseorang bekerja adalah mendapatkan keuntungan. Laba bersih setelah pajak dalam laporan keuangan sering kali bisa membuat tersenyum siapa saja yang membacanya selama angkanya tidak minus. Laba bersih sangat penting untuk kehidupan pengusaha.
Namun untuk mendapatkan penghitungan presisi dari laba bersih yang didapatkan selama berbisnis, terdapat beberapa elemen penghitungan yang harus dipahami. Karena tanpa memahaminya, maka operasi hitungan tidak akan berjalan dengan tepat.
Apabila anda memiliki kesulitan dalam menghitung laba bersih dalam laporan keuangan, maka menggunakan jasa buat laporan keuangan solusi alternatif yang bisa anda gunakan. Namun apabila hendak belajar melakukannya sendiri, simak ulasan berikut ini!
Elemen yang Dihitung
1.Laba Kotor
Laba kotor adalah uang masuk sebelum mendapatkan pemotongan dari berbagai modal yang sebelumnya dikeluarkan ketika menjalankan usaha. Laba kotor memang memiliki nominal yang fantastis, tapi sering kali berkurang drastis setelah dikurangi dengan modal.
Paling tidak untuk mendapatkan angka laba kotor, yang harus anda hitung adalah penjualan bersih – harga pokok penjualan. Posisi Laba bersih setelah pajak dalam laporan keuangan masih jauh posisinya setelah penghitungan laba kotor.
2. Penjualan bersih
Penjualan bersih didapatkan dari pengurangan dikurangi potongan penjualan dan return penjualan. Sehingga rumusnya penjualan – (potongan penjualan + return penjualan) atau penjualan – potongan penjualan – return penjualan. Dari sini akan jelas berapa uang yang masuk dari penjualan.
3. Harga Pokok Penjualan
Laba bersih setelah pajak dalam laporan keuangan dipengaruhi langsung oleh harga pokok penjualan. Karena dari harga pokok penjualanlah anda pemasukan yang stabil setiap kali produk anda terjual. Sehingga laba yang masuk juga akan stabil.
Rumus untuk menghitung harga pokok penjualan adalah persediaan awal – pembelian bersih – persediaan akhir. Namun dalam penghitungan HPP di perusahaan manufaktur, biasanya yang digunakan adalah biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead.
4. Pajak
Laba bersih setelah pajak dalam laporan keuangan diletakkan di bawah penghitungan laba bersih yang didapatkan dikurangi dengan pajak pendapatan yang berlaku. Sehingga posisinya biasanya berada di paling bawah, dan itulah pemasukan yang bebas digunakan.
Laba bersih baik sedikit maupun banyak baru akan memberikan dampak kepada bisnis apabila diputar lagi sebagai modal untuk memperbesar bisnis. Karena itu, laba bersih yang didapatkan setelah penghitungan pajak, biasanya digunakan untuk kebutuhan pengusaha.
5. Laba Bersih Setelah Pajak
Laba bersih setelah pajak dalam laporan keuangan adalah nominal yang terakhir dicari. Penghitungannya pertama penjualan dikurangi HPP, setelah itu dikurangi biaya administrasi & Umum, kemudian ditambah pendapatan dan biaya lain.
Baca Juga Pentingnya Menggunakan Jasa Buat Laporan Keuangan
Terakhir yang perlu dikurangi adalah pajak ppn sesuai persenan dari pendapatan setelah operasi penghitungan selesai, dan laba bersih setelah pajak dalam laporan keuangan anda sudah dapat dipastikan nominalnya.
Pingback: Contoh Studi Kelayakan Bisnis Makanan Kekinian - Akses Computa Indonesia