Inilah Alasan Mengapa Skripsi Begitu Menakutkan bagi Mahasiswa

Istilah “skripsi” bagi banyak mahasiswa adalah kata yang cukup menakutkan. Bagaimana tidak, skripsi seringkali menjadi alasan mengapa mahasiswa tidak mampu menyelesaikan studi S1 dalam waktu yang tepat. Tidak lulus skripsi hampir selalu berarti tidak lulus kuliah juga.

Apa sebenarnya skripsi dan bagaimana istilah ini bisa begitu menakutkan ?. Kali ini Magna Statistika akan mengupas secara singkat penyebab-penyebab mengapa skripsi begitu menakutkan bagi mahasiswa.

Skripsi itu apa sih ?

Skripsi adalah mata kuliah di tingkat sarjana yang umumnya datang paling akhir. Itulah mengapa skripsi sering juga disebut sebagai “tugas akhir”. Tidak lain karena skripsi adalah tugas terakhir yang harus diselesaikan mahasiswa sebelum mendapatkan gelar sarjana.

KBBI menjelaskan pengertian skripsi sebagai karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Sebagaimana pengertian yang disebutkan KBBI, skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang berarti untuk dapat menulis skripsi seorang mahasiswa harus melakukan suatu penelitian.

Selesainya proses pengerjaan skripsi sampai sidang akhir atau pendadaran biasanya menjadi penanda bahwa mahasiswa telah menyelesaikan studi S1 nya dan berhak mendapatkan gelar sarjana.

Mengapa skripsi ditakuti banyak mahasiswa?

Bagi mahasiswa awal tentunya akan menanyakan mengapa skripsi terkesan begitu horor. Desas-desus tentang sulitnya mengerjakan skripsi tentunya sudah biasa terdengar dalam obrolan mahasiswa sehari-hari.

Untuk menjawab mengapa skripsi begitu menakutkan bagi mahasiswa tentu akan ada banyak versi jawaban. Berikut ini beberapa alasan yang umumnya ditemui mengapa skripsi dianggap sebagai suatu momok bagi mahasiswa akhir.

  1. Berbeda dengan tugas sebelumnya

Skripsi bisa dikatakan sebagai tugas yang cukup unik jika dibandingkan dengan tugas-tugas lain di tingkat studi sarjana. Jika sebelumnya tugas-tugas perkuliahan hanya membuat makalah, presentasi, atau melakukan review jurnal yang tidak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya, skripsi jelas berbeda.

Pengerjaan skripsi harus melalui serangkaian tahapan. Mulai dari pengajuan judul, penyusunan skripsi sampai sidang akhir skripsi merupakan tahapan unik yang tidak ada pada tugas-tugas sebelumnya. Karenanya skripsi merupakan tugas yang cukup unik.

Baca Juga Cara Mudah dan Cepat Melakukan Olah Data Lewat Jasa

  1. Waktu pengerjaan

Sejatinya pengerjaan skripsi tidak selalu memakan waktu yang lama. Mahasiswa bisa saja menyelesaikan seluruh tahapan skripsi hanya dalam waktu satu semester, bahkan kurang dari itu. Akan tetapi, tidak sedikit juga mahasiswa yang mampu menyelesaikan skripsi lebih dari satu semester, bahkan bisa sampai bertahun-tahun.

  1. Tahap pengerjaan

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dalam mengerjakan skripsi seorang mahasiswa harus melalui beberapa tahapan mulai dari pengajuan judul, seminar proposal, sampai sidang akhir.

Di sela-sela tahapan itu mahasiswa juga akan dihadapkan dengan revisi baik dari dosen pembimbing maupun dari dosen penguji. Revisi akan membuat fase pengerjaan menjadi lebih lama karena mahasiswa harus selalu menyempurnakan apa yang sudah ia kerjakan sebelumnya.

Terlepas dari alasan-alasan mengapa skripsi begitu menakutkan bagi mahasiswa bagi penulis sebenarnya skripsi bukanlah hal yang perlu ditakuti. Jika mahasiswa telah memiliki penguasaan tema dan topik skripsinya, maka skripsi tidak akan lagi menjadi momok yang menakutkan. Artikel ini telah diterbitkan di website resmi Akses Statistika. Akses Statistika adalah penyedia jasa layanan statistik terpercaya dan dapat diandalkan. Segera hubungi Akses Statistika dan dapatkan solusi terbaik dari permasalahan statistika Kamu

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *